NAMA :
ANGGI SACTYANI
NPM : 301.10.832
KELAS : 3 DB 17
MATKUL : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Flowchart Siklus Akuntansi
Siklus Akuntansi
Secara umum siklus akuntansi
dapat kita artikan sebagai langkah-langkah atau proses akuntansi untuk
menghasilkan informasi keuangan, mulai dari transaksi sampai penyajian laporan
keuangan.
Flowchart siklus akuntansi
digambarkan sebagai berikut :
Gambar 1.1 : Siklus
Akuntansi
Penjelasan singkat tentang
gambar diatas :
Siklus akuntansi akuntansi
diawali dari adanya transaksi yang terjadi dalam sebuah perusahaan. Transaksi
juga dijadikan sebagai titik awal untuk memulai proses akuntansi, atau dengan
kata lain ada tidaknya akktifitas pencatatan akuntansi sangat bergantung kepada
ada tidaknyatransaksi yang dilakukan perusahaan aktifitas transaksi
seperti pembelian, penjualan. Selanjutnya transaksi yang dilakukan perusahaan
harus memiliki bukti/dokumentasi. Transaksi yang tidak memiliki bukti sebagai
dokumentasi tentu tidak dapat dikategorikan sebagai sebuah transaksi.
Bukti transaksi merupakan
sarat mutlak untuk mengakui keberadaan dari sebuah transaksi. Langkah
selanjutnya dokumentasi dicatatkan (dijurnal) kedalam buku harian. Buku harian
ini merupakan catatan untuk merekam transaksi perusahaan pertama kalinya. Dari
buku harian diteruskan ke buku besar (diposting). Buku besar digunakan untuk
mengklasifisikasikan perkiraan perjenis. Apabila kita belum mendapatkan
informasi yang lengkap dalam buku harian tentang mutasi dari sebuah perkiraan,
maka dalam buku besar umum ini kita sudah dapat mengetahui mutasi setiap jenis
perkiraan. Disamping buku besar umum, pada gambar diatas juga terlihat buku
besar pembantu yang digunakan untuk cross check dengan buku besar umum. Buku
besar pembantu ini dasar pencatatannya adalah langsung dari bukti asli sehingga
daya controlnya terhadap buku besar umum tinggi. Setelah buku besar disiapkan,
selanjutnya dibuatkan buku neraca saldo yang digunakan untuk mengkoreksi jika
terdapat kekeliruan mulai dari dokumentasi transaksi sampai pada buku besar
umum. Buku neraca saldo ini berisi saldo-saldo perkiraan dalam sebuah
perusahaan. Setelah neraca saldo disiapkan, maka dibuatkan neraca lajur yang
digunakan untuk mempermudah penyajian laporan keuangan dengan berbagai
penyesuaian (adjusment) yang dilakukan.
Dari neraca lajur tersebut,
dihasilkan laporan keuangan yang terdiri dari lima bagian yakni :
1. Neraca : melaporkan
tentang asset, kewajiban dan equity perusahaan.
2. Laba rugi (L/R) :
melaporkan tentang hasil usaha perusahaan.
3. Laporan Equity (LE) :
melaporkan tentang perubahan dan kondisi equity.
4. Aliran Kas (AK) :
melaporkan tentang aliran kas masuk atau keluar.
5. Catatan Atas Laporan
Keuangan (CLK) : melaporkan tentang penjelasan mengenai semua perkiraan yang
tercantum di neraca, laba rugi dan perubahaan equity.
Berikut ini dan selanjutnya
akan dibahas bagian-bagian dalam siklus akuntansi secara berurutan menurut
siklusnya. Pembahasan di mulai dari siklus akuntansi
Siklus akuntansi merupakan
proses pencatatan akuntansi mulai dari dokumentasi sampai penyajian laporan
keuangan. Gambar 1.1 diatas merupakan gambar siklus akuntansi mulai dari
transaksi sampai dengan penyajian laporan keuangan.
Transaksi merupakan
kejadian-kejadian ekonomi dan aktifitas normal yang dilakukan oleh perusahaan
dan berkaitan dengan operasi utama perusahaan, baik langsung maupun tidak
langsung pada periode tertentu. Beberapa kata kunci dari pengertian transaksi
diatas adalah :
1. Kejadian ekonomi
2. Dilakukan oleh perusahaan
3. Dilakukan dalam rangka
kegiatan utama perusahaan
4. Dilakukan pada periode
tertentu
Contoh transaksi seperti
penjualan, pembelian, pengeluaran kas, penerimaan kas, dan lain sebagainya.
Umumnya setiap transaksi bisnis mempengaruhi paling tidak dus perkiraan.
Kejadian ekonomi digambarkan dengan adanya aktifitas-akitifitas yang dilakukan
perusahaan baik terkait langsung dengan akktifitas utama maupun bukan.
Periode tertentu yang
dimaksud diatas adalah periode 1 tahun. Istilah periode tahunan ada yang
disebut dengan tahun takwim dan tahun buku. Tahun takwim adalah periode akuntansi
yang berewal tanggal 1 januari dan berakhir tanggal 31 desember pada tahun
tertantu. Sedangkan tahun buku adalah periode yang berawal dan berakhirnya
selain dari tanggal tahun takwim. Setiap transaksi akan memmpengaruhi beberapa
perkiraan dan perkiraan ini tentu sangat penting perannya. Apabila kita ingin
membuat kebijakan apakah kita akan melakukan peminjaman uang lagi atau tidak,
pastilah kita membutuhkan informasi tentang perkiraan utang. Apabila kita ingin
membeli aktiva, pastilah kita membutuhkan informasi perkiraan kas, sehingga
kita bisa memutuskan apakah kita beli atau tidak. Tentunya jika kas kita
memadai, maka kita kan membeli aktiva secara tunai, atau apabila kas kita tidak
mencukupi kita bisa saja membelinya dengan alternative lainnya. Jadi peran
sebuah perkiraan sangat penting bagi kita untuk mengambil keputusan perusahaan.
Dokumentasi merupakan
bukti transaksi yang dilakukan. Suatu transaksi yang dilakukan tidak akan
berarti apa-apa jika tidak ada bukti otentiknya. Bukti otentik disini tentu
dalam bentuk tertulis. Dalam akuntansi bukti lisan dari seseorang tidak dapat
dijadikan sebagai sebuah bukti. Contoh bukti dalam praktek sehari-hari sangat
banyak, seperti kwitansi, faktur, kertas bon, perjanjian-perjanjian kontrak
kerja dan lain sebagainya. Saat ini, kebenaran dari sebuah bukti sering
dipertanyakan. Artinya sebuah bukti tertulis selalu saja dapat di”ada”kan namun
palsu. Oleh sebab itu standar dari kebenaran yang dimaksudkan dalam akuntansi
adalah kebenaran material, bukan kebenaran formal. Bukti yang memiliki
kebenaran material adalah bukti tertulis dari transaksi yang benar-benar
dilakukan dari sisi jumlah maupun aktifitasnya. Sedangkan kebenaran formal
adalah bukti tertulis yang secara pisik ada, namun bukan mewakili kenyataan.
Dokumentasi dari sebuah
transaksi wajib di “file” selama minimal 10 tahun. Ini artinya bahwa, sebuah
bukti wajib disimpan untuk pertanggungjawaban selama masa waktu 10 tahun.
Dengan demikian keberadaan dari sebuah bukti mutlak adanya untuk mewakili bahwa
sebuah transaksi memang sudah dilakukan. Dalam siklus akuntansi, dokumentasi
ini merupakan bahan pertama kali yang diproses dalam pencatatan akuntansi.
Proses pencatatan akuntansi tidak aka nada, jika dokumentasinya tidak ada.
Siklus akuntansi yang digambarkan diatas adalah siklus akuntansi konvensional
berbasis manual. Apabila proses akuntansi dilakukan dengan berbasis computer
maka suklus akuntansi sebagai berikut :
Gambar 1.2. Siklus Akuntansi
Berbasis Komputer
Siklus akuntansi berbasis
computer diatas, jauh lebih singkat dalam menghasilkan laporan keuangan. Dari
semua dokumen sumber teransaksi langsung dicatatkedalam buku harian umum.
Khusus untuk dokumen sumber transaksi utang dan piutang, selain langsung dicata
kedalam buku harian umum, juga dicatat kedalam buku besar pembantu sebagai buku
control terhadap buku besar umum utang dan piutang. Proses selanjutnya setelah
dicatakan kedalam buku harian umum adalah memposting semua perkiraan kedalam
buku besar umum. Saldo utang dan piutang dalam buku besar umum akan
dibandingkan dengan saldo utang dan piutang dalam buku besar pembantu. Proses
selanjutnya setelah dari buku besar umum dapat dihasilkan catatan akuntansi berupa
neraca saldo dan laporan keuangan. Dengan demikian proses akuntansi berbasis
computer jauh lebih singkat dan dapat menghasilkan laporan keuangan. Sedangkan
off-line system, proses dijalankan secara bertahap atau dengan kata lain proses
menjurnal atau memposting didasarkan pada waktu tertentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar